Mahabbah kepadah Awliya dan Shalihin
ManaqibMahabbah kepadah Awliya dan Shalihin
Mahabbah / Cinta kepada ALLAH dan Rosululloh Saw. adalah
wajib hukumnya bagi kita ummat islam yang menginginkan mendapatkan
keni’matan dunia dan akhirot ( surga ), sedangkan makhabbah / cinta
dengan Auliya’ ( kekasih Alloh ) atau Sholikhiin ( orang-orang sholih )
sangatlah di anjurkan dan sangat menguntungkan bagi yang mau
melakukan,Bahkan lebih menguntungkan lagi apabila sampai mau berkhidmah
/ mengabdikan diri dengan beliau-beliau secara tulus dan
ikhlash,maka dampaknya akan membawa barokah pengaruh bisa dekat dengan
ALLAH Swt. Bagi
orang yang tidak mau semacam ini memang orang yang tak mendapat jatah
bonus agung. Suatu contoh pengabdian seorang murid kepada gurunya yang
sangat menguntungkan yang ceritanya tertulis di dalam kitab Al-Hikam libni ‘Abbad tentang kisahnya Syaikh Ibnu ‘Atho-illah sang
pencipta kata-kata mutiara yang berbobot dalam ilmu Tasawwuf dan
sangat mudah untuk mencerah -ceriakan hati seseorang yang mau
mempelajari,menekuni dan memahami kitab Hikam tsb, sbb : Syaikh Abul ‘Abbas al Mursiy Ra. sebagai gurunya adalah Wali Qutub agung murid utama dan penerusnya Syaikh Abul Hasan asy Syadziliy muassis
Thoriqoh Syadziliyyah yang berkembang pesat sampai di Indonesia
khususnya pulau jawa adalah suatu Thoriqoh yang tidak asing.Seperti pada
umumnya sebagai siswa / santri keinginannya ialah ingin di perhatikan
gurunya,ya’ni gurunya mendidik yang sungguh-sungguh sedangkan muridnya
seenaknya saja. Begitu juga Ibnu ‘Atho’ pada tahapan pertama nyantri di
hadapan guru besar Wali agung Syaikh Abul ‘Abbas al Mursiy Ra.Maka
kemudian pada kesempatan bertemu antara sang guru dan murid,sebelum sang
murid menghaturkan keinginannya sang guru sudah tahu,lalu dengan
spontan sang guru mengatakan jawabannya sbb : itu adalah terbalik
,seberapa kadar perhatian murid terhadap guru,begitulah guru
memperhatikan muridnya, Jangan kuatir kamu di sini pasti bisa menjadi
orang hebat. Setelah faham mendengar kata-kata gurunya, Syaikh Ibnu
‘Atho’ pada kesempatan bertemu yang lain mendengar bahwa Syaikhnya
berkata ingin menyontoh kitab Tahdzib yang hanya di miliki oleh
putranya saja, Maka setelah pulang dari sowan Ibnu ‘Atho’ segera
menuliskan tanpa memberi tahu pada Syaikhnya terlebih dahulu. Karena
kitabnya cukup besar yaitu 3 jilid, maka setelah di tulis mendapat
satu jilid Syaikh Ibnu ‘Atho’ segera menghaturkannya dan ternyata
tidak menyangka / mengira kanjeng Syaikh menerimanya dan merasa
senang sekali sampai mendo’akan.Begitulah terjadi sampai tiga kali dan
setiap kali sowan menghaturkan kitab sontekannya di terima dengan
senang hati dan di do’akan,Bahkan pernah beliau sang guru sempat
bersabda begini : Masukkan dalam hatimu : “ Wali itu tidak ada yang melebihi “,
dan pernah bersabda begini : kamu nyantri di sini jangan kuwatir ,kamu
harus mampu menjadi pemuka Ilmu Tasawwuf,aku tidak terima kalau kamu
hanya mengusai ilmu fiqih saja dst. Ternyata dan di akui oleh Ibnu
‘Atho-illah sendiri : memang betul-betul terbukti luar biasa
perkembanganku berkah do’a Syaikh. Silahkan kaji kitab Al Hikam
walaupun kecil kitabnya yang populer dengan nama HIKAM adalah tidak
ada kitab lain yang bisa mengimbangi dalam bobot dan banyaknya orang
memakai,maka mengajilah anda biar berbobot.
Berkata
Imam Asy-sya’roniy : Umpama Al-Qur’an tidak ada niscaya dengan kitab
HIKAM saja sudah mencukupi. Selanjutnya perhatikan dalil-dali berikut
ini : Firman ALLAH dalam surat At-Taubah ayat 119 yang artinya
: ” Wahai orang-orang yang beriman takutlah kepada ALLAH dan hendaknya kamu bersama orang-orang yang benar / terpercaya”. Baik yang masih hidup atau yang sudah wafat dengan cara menziarahi dan mengenangnya.
Sabda Rosululloh Saw , yang artinya : ” Hendaknya kamu bersama ALLAH ,kalau belum bisa maka bersamalah dengan orang yang telah bisa bersama dengan ALLAH “. Karena
orang ini nantinya akan bisa menyampaikan kamu kepada ALLAH jika
kamu betul-betul mau bersamanya.Kalau bersama saja belum bisa,masih
ada jalan / kesempatan baik lagi yaitu dengan Mahabbah / mencintai
kepadanya. Mahabbah / mencintai ini penting sekali,karena hanya
dengan modal mahabbah saja nanti akan bisa di kumpulkan di akherat.
Ada satu Hadits yang muttafaq ‘alaih dari Abu Musa ‘Al Asy’ariy Ra. Rosululloh bersabda yang artinya : “ Seseorang itu berkumpul bersama dengan orang yang di cintai “ Diterangkan
bahwa hadits ini sifatnya masih umum Yaitu siapa saja yang cinta
dengan Nabi atau orang mukmin maka akan bisa bersama masuk
surga,hanya saja tentang derajatnya tergantung amalnya masing-masing.
Ada lagi satu Hadits yang muttafaq ‘alaih Riwayat dari Anas
Ra. : Ada orang desa datang kepada beliau Nabi dan bertanya : Kapan
datangnya qiyamat Ya Rosululloh ? Jawab Nabi : Bekal apa untuk
menghadapi qiyamat ? Jawabnya: bekalku hanya sedikit sholat
,puasa dan sedekah tetapi aku mencitai ALLAH dan RosulNya. Sabda Nabi : ” Kamu beserta orang yang kamu cintai “ .
Malah
menurut keterangan Wali Qutub agung Syaikh Abul Hasan
Asy-Syadziliy : orang itu jawabnya : aku tidak punya bekal apa-apa
kecuali cinta kepada ALLOH dan Engkau Ya Rosululloh, lalu Nabi
bersabda : kamu berkumpul dengan orang yang kamu cintai.
Di dalam kitab Fatawal Haditsiyyah di katakan oleh Imam Al Karmaniy : ”Orang
ahli ibadah tidaklah ibadahnya itu lebih banyak di banding
dengan cintanya kepada kekasih ALLOH ( Auliya’ ), karena cinta
mereka itu menunjukkan cinta kepada ALLOH”.
Di dalam kitab Iqozhul Himam, di katakan : Yang artinya sbb : ” Mengabdi kepada para Masyayikh adalah suatu ibadah yang agung dan suatu derajat yang agung pula “
Syaikh Sayyid ‘Abdul Warits bersabda, yang artinya sbb : ” Mengabdi kepada orang-orang yang mulya di sisi ALLAH bisa menyebabkan Wushul ( dekat / sampai ) kepada ALLAH “
Sayyiduz Zuhhad wal ‘Ubbad wal ‘Ulama’ Syaikh Hasan Al Bashri Ra. bersabda yang artinya : ” Siapa saja yang bisa di ikuti tentang ketaatannya kepada ALLAH , maka wajiblah dicintai dan barang siapa cinta dengan orang sholeh maka berarti cinta dengan ALLAH “
Sulthonul ‘Arifin Imam Abu Yazid Al Basthomi bersabda yang artinya : ” Cintailah para Waliyyulloh, agar mereka mencintaimu, Sesungguhnya ALLAH melihat hati para WaliNya, mungkin saja ALLAH melihat namamu di dalam hati Wali Nya yang menyebabkan ALLAH swt mengampuni dosa-dosamu”.
Keterangan diatas menyatakan adanya seruan agar mencintai para Waliyyulloh,mungkin ALLAH melihat namamu di hati para WaliNya, Baik yang masih hidup atau yang sudah wafat, bisa menyebabkan ALLAH mengampuni
dosamu. Sampai di sini semoga kita termasuk golongan orang-orang
yang mencintai Waliyyulloh dan dicintai oleh beliau-beliau.
Inilah do’a beliau Nabi Rosululloh Saw di dalam kitab Ikhya’
lil Imam Al Ghozali, yang artinya : ” Yaa ALLAH berilah
aku bisa cinta kepadaMU dan cinta kepada orang-orang yang
cinta kepadaMU dan cinta kepada apa saja yang bisa
mendekatkanku bisa cinta kepadaMU Yaa ALLAH “Dalam kitab Al Jaami’us Shoghir yang artinya : ” Yaa ALLAH ,
kecintaanku pada apa saja yang telah Engkau berikan kepadaku,
jadikanlah sebagai kekuatanku untuk menjalankan apa saja yang
Engkau cintai “. ALLOHUMMA Amiin, aku semua juga Ya ALLAH ,keluargaku,anak
keturunanku semua sampai akhir keturunanku sampai hari qiyamat
dan tetanggaku,saudaraku se Iman seAgama dan orang-orang yang
telah berbuat baik kepadaku atau orang-orang yang berbuat jahat
kepadaku,aku mohon bisa cinta kepadaMu, kepada beliau NabiMU
beserta keluarganya,sahabat, para Auliya’, Ulama’ dan Sholikhin dan
semua guru-guruku dan guru-guru beliau keatas, Dan kumpulkanlah
aku semua diakherat masuk SurgaMU dengan anugerahMU dan
ni’matMU dalam golongan mereka para orang-orang yang mendapat
keni’matanMU dari para Nabi, Shodiqin, Syuhada’ dan Sholikhin. Amiin Ya Robbal ‘Alamiin.
TENTANG BAROKAH PARA WALI
Barokah atau berkah artinya bertambah-tambah kebaikan / kebajikannya dan kehebatan dari ALLAH .
Para Waliyyulloh itu jelas banyak sekali berkahnya meskipun
sudah wafat , Orang yang baik itu pasti memberkahi. Di dalam Al
Qur’an surat Maryam di terngkan bahwa Nabi ‘Isa As hidupnya
diberi berkah oleh ALLAH , memberkahi di mana saja berada
Barokah / berkah yang punya hanya ALLAH semata,
diletakkan pada para kekasihNYA ( WaliNYA ) dan apa saja yang
memberkahi banyak sekali walaupun kadang di lihat dengan mata lahir
kelihatan sepele / hina dan remeh. Maka selama yang di tuju
hanya mencari barokah dari ALLAH tidak
memundi-mundi ( memperTUHAN ) siWali atau pepunden / jimat apa
saja, adalah tidak ada larangan, tidaklah menjadikan musyriq
seperti katanya orang tidak tahu persisnya tetapi sok tahu.
Beberapa contoh berkah :
- Di riwayatkan oleh Imam Bukhori dam Imam Muslim bahwa Rosululloh Saw pernah meludahi kedua mata Sayyidina ‘Ali Ra. yang telah menderita dalam peperangan Khoibar, Maka seketika itu juga sembuh berkat ludah Rosululloh Saw.
- Telah meriwayatkan Imam ‘Uqoili dari Habib bin Fudhaihin bahwa ayah Habib kedua matanya telah rusak, kemudian Rosululloh meludahi dan seketika itu juga dapat melihat kembali. Habib berkata : Aku telah melihat ayahku memasukkan benang ke dalam lubang jarum padahal beliau sudah berusia 80 tahun.
- Diriwayatkan oleh Imam Bukhori bahwa setiap Rosululloh Saw.berdahak selalu ditadah oleh para shokhabat,kemudian mereka gosokkan kemuka dan kulit mereka, serta kelebihan air Wudlu bekas Rosululloh Saw. diambil berebutan oleh para shokhabat lalu mereka usapkan.
- Dalam Hadits Muslim riwayat dari Siti Asma’ binti Abu Bakar Ra. bahwa ia telah memperlihatkan selembar jubah yang dulu dipakai oleh Rosululloh Saw. kemudian disimpan oleh Sayyidatina Siti ‘Aisyah Ra. sampai wafat.Kemudian kata Siti Asma’ : Jubah ini kami celupkan kedalam air dan airnya itu untuk mengobati orang-orang sakit.
- Diriwayakan dalam kitab Bukhori bahwa Ibnu Sirin ( Tabi’in ) berkata kepada ‘Abidah : Aku punya / menyimpan beberapa helai rambut Rosululloh Saw. yang aku peroleh dari pihak Anas atau dari famili Anas. Kemudian kaa ‘Abidah : Demi aku punya sehelai rambut yang berasal dari rambut Rosululloh Saw. ini lebih aku sukai dari dunia dan seluruhnya.
- Telah meriwayatkan Sa’id bin Manshur dan Abu Ya’la bahwasanya Kholid bin Walid menceritakan ketika ia dalam peperangan Yarmuk dan menaklukkan negeri Damsyiq, pada waktu itu beliau kehilngan kopiyah,Kemudian beliau menyuruh pasukannya untu mencarinya terus sehingga akhirnya dapat di ketemukan. Lalu beliau ditanya : Sebab apakah menyuruh mencarinya bersungguh-sungguh ? Jawab beliau : Ketika Rosululloh Saw. berumroh mencukur rambut kepalanya,maka berlomba-lombalah manusia merebutkan rambut Rosululloh Saw. dan aku mendapatkan rambut bagian ubun-ubunnya,kemudian aku letakkan di dalam kopiyahku ini dan dimanapun aku turut berperang sedangkan kopiyah ini ada padaku,maka aku selalu mendapat kemenangan.
Hadits
in menunjukkan bahwa Jendral Kholid bin Walid adalah pahlawan
perang yang tidak pernah kalah karena berkah dari rambut
Rosululloh Saw. Sebenarnya masih banyak sekali riwayat-riwayat yang
aneh-aneh tetapi cukuplah kiranya ini saja untuk pegangan kita
menghadapi fitnahan oleh orang-orang yang tidak mau tahu tentang
berkah.
Komentar
Posting Komentar