Taqiyuddin al-Hisni
Syekh Taqiyuddin al-Hishni
(sang sufi pengarang kifayatul al akhyar)
Di
kalangan santri pondok pesantren salafiyah, nama Syekh Taqiyuddin
al-Hishni asy-Syafii sudah tak asing lagi. Namanya begitu terkenal
berkat salah satu karyanya yang senantiasa dipelajari para santri, yakni
Kifayah al-Akhyar fi Hall Ghayah al-Ikhtishar. Kitab ini
merupakan salah satu kitab pokok yang dipelajari di pesantren salaf,
bahkan kitab seakan menjadi kitab wajib di pesantren.
"Kifayatul Akhyar"
adalah sebuah kitab fiqh mazhab Syafi`i yang amat masyhur. Ianya telah
berulang kali dicetak dan tersebar ke segenap penjuru dunia Islam
Nama lengkap penyusunnya adalah
Imam Abu Bakar bin Muhammad bin Abdul Mu'min bin Hariz bin Mualla bin
Musa bin Hariz bin Sa`id bin Dawud bin Qasim bin Ali bin Alawi bin
Naasyib bin Jawhar bin Ali bin Abi al-Qasim bin Saalim bin Abdullah bin
Umar bin Musa bin Yahya bin Ali al-Ashghar bin Muhammad at-Taqiy bin
Hasan al-Askari bin Ali al-Askari bin Muhammad al-Jawad bin Ali ar-Ridha
bin Musa al-Kadhzim bin Ja'far ash-Shodiq bin Muhammad al-Baqir bin
Zainal Abidin Ali bin al-Husain bin Ali bin Abi Tholib at-Taqiy
al-Husaini al-Hishni.
Ia lebih dikenal
dengan nama Imam Taqiyuddin al-Hishni. Ia adalah seorang ulama besar dan
ahli sufi bermazhab Syafii. Pria yang berasal dari Hishni (Syam) ini
dilahirkan pada tahun 752 H, dan wafat pada Rabu, 14 Jumadil Akhir 829 H
di Damaskus.
Dalam pengembaraan intektualnya
ia banyak belajar pelbagai disiplin ilmu agama kepada para ulama besar
yang ada pada saat itu. Di antara guru-gurunya adalah
Sepanjang hidupnya, Syekh Taqiyuddin al-Hishni banyak menulis kitab besar dan bernilai tinggi. Diantaranya :
Karomah
Seabrek
karyanya itu, menunjukkan kedalaman dan keluasan ilmu yang dimiliki
oleh Syekh Taqiyuddin al-Hishni. Namun demikian, sebagian ulama juga
mendapati kekaromahan atau tingkat kewalian dari pengarang kitab Kifayah
al-Akhyar ini.
Sebagaimana disebutkan oleh
Syekh Yusuf bin Ismail an-Nabhani dalam kitabnya Jaami` Karaamaatil
Awliya` juz 1 halaman 621- 622, Syekh Taqiyuddin merupakan seorang ulama
yang memiliki kemuliaan tinggi. Ia menyebutkan, sewaktu para mujahidin
berperang di Cyprus, maka banyak diantara mereka yang melihatnya ikut
membantu perjuangan umat Islam di Cyrus, sehingga akhirnya mereka
memperoleh kemenangan. Ketika mereka menceritakan hal itu kepada
murid-muridnya di Damaskus, para muridnya menyatakan, bahwa Syekh
Taqiyuddin tidak pergi kemana-mana dan senantiasa mengajarkan ilmu di
Damaskus.
Dalam suatu kesempatan, Syekh
Taqiyuddin juga terlihat berada di makkah dan madinah mengerjakan ibadah
haji bersama umat Islam lainnya. Namun, di waktu yang sama,
murid-muridnya sedang bersama Syekh Taqiyuddin belajar ilmu agama. Wa
Allahu A'lam.
Beliau wafat pada tahun 829H dan
dikebumikan di Dimasq. Mudah-mudahan Allah sentiasa mencucurkan
rahmatNya dan kasih-sayangNya kepada beliau yang telah menghabiskan
umurnya untuk mengabdi kepadaNya serta menyebar luas ilmu agama. .....
al-Fatihah.
|
Komentar
Posting Komentar