Wahai kesempurnaan, bulan purnama !
Rumah bagi hati adalah kepunyaan Mu!
Kecerdasan yang pernah sekali menjadi Tuan
Kemudian menjadi budakMu dan penjaga pintu.
Dari Hari Alastu birobbikum
“bukankah aku” ruh telah mabuk kepadaMu
Meskipun di suatu saat teralihkan oleh air dan tanah liat
Semenjak tanah liat tertanam di dasarnya,
Kemudian air menjadi jenih, tiada aku berkata,
“ini adalah punyaku dan itu adalah milikmu”
(Rumi, Divan)
Beliau adalah pewaris rahasia-rahasia sang nabi dan Wali terakhir
dari wali-wali yang terpilih. Beliau adalah Imam bagi posisi kebesaran
yang setiap orang ketahui dan yang berkah-berkahnya mencapai
tempat-tempat yang jauh.
Beliau
lahir di Amkana, sebuah desa di Bukhara. Beliau dibesarkan oleh ayahnya
dan pamannya. Selama masa kanak-kanak beliau sudah dididik dengan baik,
sampai menjadi seperti seorang yang berada dinaungan kubah yang
dinaikkan, maksudnya terlindungi dari segala hal yang yang dapat membuat
malu. Beliau tidak pernah menemukan karakteristik bagus kecuali
memperolehnya. Beliau bahkan mengesampingkan kesalahan-kesalahan dan
kekeliruan terkecil. Beliau tidak pernah berjumpa dengan maqam yang
tinggi tanpa melewatinya, tidak juga sebuah rahasia berharga tanpa
menjaganya, tidak juga sebuah rasa spiritual yang lezat tanpa
merasakannya.
Beliau
mengikuti ayahnya seperti matahari disuatu hari yang cerah dan seperti
bulan pernama di malam yang gelap. Beliau duduk diatas Singgasana yang
menjadi haknya dan berusaha atas yang beliau mampu dalam mengangkat hati
orang-orang. Beliau mengenakan jubbah Qutb (kutub spiritual) dan
setiap atom di dunia ini, baik manusia maupun binatang, tumbuhan atau
bnda mati tidak berjiwa, yang didukung oleh kespiritualitasan beliau.
Cahaya
dari kekuatannya menerangi jalan Thariqah ini, sehingga kemasyhuran
beliau menyebar jauh, dan orang-orang berlarian ke arahnya untuk
menerima pengetahuan beliau, agar dibimbing oleh cahay dan diterangi
oleh bimbingannya. Pintu beliau menjadi tujuan bagi setiap orang berilmu
dan Qiblah (focus perhatian Spiritual) bagi hati orang-orang yang
shaleh. Beliau dikenakan dan dihiasi dengan atribut-atribut Ilahiah,
membuktikan posisi tingginya dalam realitas surgawi.
Berikut
adalah beberapa ucapan beliau yang diberkahi “setiap orang harus
mengetahui kemajuan apa bagi para pencari 9salik) dalam tarekat ini,
mula-mula dia harus menghanguskan ke dalam hatinya gambaran syekhnya,
sampai jejak-jejak panas dari koneksi tersebut menjadi nyata. Dia harus
mengarahkan panas tersebut ke Esesnsiil, Nati universal. Inilah
tingkatan hati yang di dalamnya kombinasi dari seluruh kemanusiaan dan
seluruh ciptaan ada, baik di duniawi maupiun surgawi.
Meskipun
tidak ada penjelmaan/penitisan fisik, seluruh nenek moyang dan akhirnya
semua makhluk ciptaan ada dalam hati sesungguhnya (esensiil). Para
pencari (salik) tidak boleh teraloh perhatiannya oleh detail-detail
penciptaan, tapi harus langsung mengarahkan kekuatan hati ke Maha Esa
yang Realitas liputi seluruhnya. Dia harus terbebas dari segala
kebimbangan tentang tajalli (perwujudan) Yang Maha Esa yang selalu ada,
dan harus mengetahui bahwa tidak apapun yang ada kecuali Allah, Yang
Maha Kuasa dan maha Tinggi. Dia harus menggunakan Mata kebenaran
terhadap semua ciptaan yang muncul da nada melalui Allah semata.
Tuntutan
dalam tarekat ini adalah mengarahkan diri kalian kepada maqam
penghapusan dan pemusnahan, yang merupakan maqam awal kebingungan. Ini
akan mengarahkan kelian kepada maqam menerima cahaya murni dari Dzat.
Dalam maqam tersebut tidak ada lagi elemen lain yang ada kecuali dzat
Murni.
Seseorang
yang dapt meraih maqam Dzat Murni, maka dia lebih tinggi dari seseorang
yang berada di maqam Nam-nama dan Atribut-atribut. Beliau wafat pada
tahun 1016 H, beliau menurunkan rahasia tarekat kepada Ayekh
Muayyiduddin Muhammad Al baqi Qs.
diambil dari:http://farid.zainalfuadi.net/sanad-emas-ke-23/
Komentar
Posting Komentar