Imam Zainuddin Abdurrauf al-Munawi
Biografi Imam Abdurrauf al-Munawiy (Faidh al-Qadir)Biografi Imam Al-Munawi a. Lahir Dan Karir Nama
lengkap beliau adalah Muhammad Abdur Rauf Bin Taj al-Arifin Bin Ali Bin
Zainal Abidin Bin Yahya Bin Muhammad Bin Muhammad Bin Muhammad Bin
Ahmad Bin Makhluf Bin Abdus Salam al-Hadadiy al-Munawiy al-Qahiriy
al-Mishriy as-Syafiiy.[1] Beliau dilahirkan di kota Kairo, Mesir pada tahun 952 Hijriyah.[2] Beliau
berasal dari keluarga yang dikenal sebagai orang shalih dan ulama.
Panggilan akrab beliau adalah Zainal Abidin. Sebutan al-Haddadiy
lantaran datuk-datuk beliau berasal dari desa Haddadah, Tunisia yang
sampai ke Mesir pada abad ketujuh Hijriyah. Kota yang pertama kali
mereka singgahi di Mesir adalah kota Munyah Bani Khashib,[3] dari sinilah penisbahan al-Munawiy[4] kepada beliau. Sedangkan as-Syafiiy karena beliau berafiliasi dengan mazhab Imam as-Syafiiy.
Al-Munawiy memperoleh pendidikan yang pertama kali dari orang tua
beliau sendiri yang juga seorang tokoh ulama. Pada tahap ini beliau
belajar membaca al-Qur’an sampai benar-benar fashih dan mampu
menghafalnya di usia 7 tahun. Dari ayahnya, beliau juga menghafal
beberapa matan kitab bermutu seperti: Zubad Ibn Ruslan (fiqh), at-Tuhfah
al-Wardiyah (Nahwu), al-Irsyad karya at-Taftazaniy (Nahwu) dan
lain-lain.
Kemudian ketika usia beliau menginjak remaja, ayah beliau menitipkan
al-Munawiy kepada para ulama di luar kota Munyah sebagaimana tradisi
ulama pada umumnya untuk memperdalam ilmu agama. Al-Munawiy memiliki
tingkat kecerdasan yang tinggi dan ketekunan yang luar biasa. Sifat ini
adalah warisan dari ayah beliau yang memang mengalir dalam tubuh beliau
darah ulama, boleh jadi beliau paling menonjol di antara teman
sebayanya.
Sama seperti ulama dan tokoh agama Islam di Kairo lainnya, Al-Munawiy
membangun masyarakat melalui dunia pendidikan, beliau dipercaya untuk
mengajar di Madrasah as-Shalihiyah. b. Guru-Guru Dalam pengembaraan ilmu, beliau berguru kepada para masyaikh di antaranya: @ Syekh Muhammad ar-Ramliy @ Syekh Nuruddin Ali al-Maqdisiy @ Syekh Muhammad al-Bakriy as-Shiddiqiy @ Syekh Najmuddin al-Ghaithiy @ Syekh Abu Nashr at-Thablawiy @ Syekh Muhammad as-Syarbainiy al-Khathib @ Syekh Abdul Karim al-Bulaqiy @ Syekh Salim as-Sunhuriy @ Syekh Badruddin al-Qarafiy Adapun guru-guru khusus dalam bidang tasawuf dan thariqah sebagai berikut: @ Syekh Abdul Wahhab as-Sya’raniy, untuk pertama kalinya beliau mendapat talqin dzikir. @ Syekh Shalih Muhammad al-Khalwatiy, Kepadanya beliau berbaiat Thariqah al-Khalwathiyah @ Syekh Muharram ar-Rumiy, al-Munawiy berbaiat Thariqah al-Khalwathiyah. @ Syekh Syekh Manshur al-Ghaithiy, kepadanya beliau berbaiat Thariqah as-Syadziliyah. @ Syekh Husain al-Muntasyawiy, al-Munawiy berbaiat Thariqah al-Bairamiyah. @ Syekh Mas’ud Thasykindiy, kepadanya al-Munawiy talqin Thariqah an-Naqsyabandiyah. c. Murid-Murid Yang Menjadi Ulama @ Syekh Muhammad Bin Muhammad Abdul Rauf (putra al-Munawiy) @ Syekh Sulaiman al-Babiliy @ Syekh Ibrahim Thasykindiy @ Syekh Ali al-Ujhuriy @ Syekh Ahmad al-Kilabiy d. Karya Ilmiah Setelah
mempelajari ilmu-ilmu Islam dan melakukan Shuhbah (interaksi) kepada
para ulama tasawuf, barulah beliau memulai kariernya dengan melahirkan
karya-karya ilmiah di antaranya: @ Natijah al-Fikar Syarh Nukhbah Ibn Hajar @ At-Taisir Syarh al-Jami’ as-Shaghir @ Fathu ar-Rauf al-Qadir Syarh al-Jami’ as-Shaghir @ Fathu al-Qadir Syarh al-Jami’ as-Shaghir @ al-Jami’ al-Azhar Min Hadits an-Nabiy al-Anwar @ al-Majmu’ al-Faiq Min Hadits Khair al-Khalaiq @ Kunuz al-Haqaiq Fi Hadits Khair al-Khalaiq @ At-Tibyan Fi Fadhal Lailah Nishf as-Sya’ban @ Is’af at-Thullab Bi Tartib Musnad as-Syihab @ Al-Ittihafat as-Saniyah Bi al-Ahadits al-Qudsiyah @ Syarh as-Samail al-Muhammadiyah @ Al-Futuhat as-Subhaniyah Syarh ad-Durar as-Saniyah @ Ar-Raudh al-Basim Fi Samail Abi al-Qasim @ Takhrij Ahadits Tafsir al-Baidhawiy @ Fath ar-Rauf as-Shamad Syarh Zubad @ Fath ar-Rauf al-Khabir Syarh at-Tahrir @ Al-Fath as-Samawiy Syarh Bahjah al-Hawiy @ Nuzhah al-Hawiy Bi Fatawa as-Syaraf al-Munawiy @ Ad-Durar al-Jauhariyah Syarh al-Hikam al-Atha’iyah Karya-karya
al-Munawiy sangat banyak, ada yang sudah dicetak, ada yang masih berupa
manuskrip dan ada yang mafqud (hilang). Menurut pengakuan putra
al-Munawiy yang menyalinkan karya-karya al-Munawiy: Jumlah karya-karya
al-Munawiy berjumlah 120 judul.[5] e. Wafat Setelah
seluruh hidupnya diabadikan untuk dunia ilmu dan kemashlahatan umat,
sang Khaliq akhirnya memanggil Al-Munawiy pada hari Kamis tanggal 23
Shafar tahun 1031 Hijriyah.[6] Jenazah beliau dishalatkan di Universitas al-Azhar, Kairo pada hari Jum’at[7] kemudian
dimakamkan di samping zawiyah yang beliau dirikan, berdampingan di
antara makam 2 ulama besar, Syekh Ahmad az-Zahid dan Syekh Madyan
al-Asmuniy.[8] Dikutip dari kitab Ittihaful Amajid Bi Nafaisil Fawaid karya Abu Munyah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 58. [1] Muhammad Amin al-Muhibbiy, Khulashah al-Astar, vol. 2 (Beirut: Dar Shadir 1990) h. 193. [2] Ismail
Bin Muhammad al-Baghdadiy menyebutkan bahwa al-Munawiy dilahirkan pada
tahun 924 Hijriyah. Sedangkan pengakuan Syekh Muhammad putra al-Munawiy
menyebutkan bahwa ayah beliau dilahirkan pada tahun 952 Hijriyah; Lihat:
Muhammad Amin al-Muhibbiy, Hadiyyah al-Arifin, vol. 1, (Beirut: Dar
Ihya at-Turats al-Arabiy, 1051) h: 510; [3] Abdul
Hay al-Kattaniy mengatakan bahwa sebutan nama al-Munawiy dihubungankan
kepada kota Muna di Mesir. Lihat: Fihris al-Faharis, vol. 2 (Tunis: Dar
al-Gharbal-Islamiy, 2011) h. 560. [4] Syaikh Mushthafa Bin Abdullah Haji Khalifah menyebutkan dhabit (catatan): والمُناوي: بضم الميم: نسبة إلى منية الخصيب، بلد بمصر. Al-Munawiy
dibaca dengan dhammah huruf Mim dikaitkan dengan nama kota Munyah
al-Khashib di Mesir. Lihat; Haji Khalifah, Kasyf az-Zunun An Asam
al-Kutub Wa al-Funun, vol. 1 (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah 1998) h.
15. [5] Muhammad
Bin Muhammad Abdurrauf al-Munawiy, I’lam al-Hadhir Wa al-Badi Bi Maqam
Walidi Abdur Rauf al-Munawiy al-Haddadiy, h. 27. [6] Menurut
Muhammad Bin Ali as-Saukaniy: Al-Munawiy wafat pada tahun 1029
Hijriyah. Lihat; al-Badru at-Thali’ Bi Mahasin Man Ba’d al-Qarn as-Sabi’
vol. 1 (Beirut: Dar al-Ma’rifah 1998) h. 351. [7] Muhammad Amin al-Muhibbiy mengatakan: Janazah Al-Munawiy dishalatkan pada hari Rabu. Lihat; Khulashah al-Astar, vol. 2 h; 195. [8] Muhammad
Bin Muhammad Abdurrauf al-Munawiy, I’lam al-Hadhir Wa al-Badi Bi Maqam
Walidi Abdur Rauf al-Munawiy al-Haddadiy (Beirut: Dar Shadir 1990) h.
13. |
Komentar
Posting Komentar