Imam Tajuddin as-Subki (727-771 H/1327-1370 M)
Nama
lengkap beliau adalah Abdul Wahab bin Taqiyuddin 'Ali bin Abdul Kafy
as-Subky. Beliau adalah putra Imam Taqiyuddin as-Subki (wafat tahun 756 H
/ 1355 M), yang menjabat sebagai qadli atau hakim Damaskus.
Beliau dilahirkan di Kairo, Mesir pada tahun 727 H / 1327 M. Tajuddin
as-Subki wafat pada hari Selasa, tanggal 7 Dzulhijjah tahun 771 H / 2
Juli 1370 M di Damaskus.
As-Subky
banyak belajar pada para ulama' yang ada di Mesir. Kemudian pindah ke
Damaskus untuk menggali ilmu pada ulama' di sana. Beliau berguru pada
banyak Masyayikh. Diantaranya: Imam Taqiyuddin as-Subky (ayah beliau), Imam al-Dzahaby, dan Syamsuddin bin Naqib. Imam Tajuddin mendapat ijazah (izin)
dari gurunya yang bernama Syamsuddin untuk mengajar dan memberi fatwa.
Oleh karena itu, kemudian as-Subky (sebutan bagi Tajuddin as-Subky)
memberi fatwa pada saat ia masih berumur 18 tahun.
Ketika Taqiyuddin, ayah as-Subky, sakit maka Imam Tajuddin ditunjuk untuk menggantikan ayahnya menjadi qadli di
Damaskus. Ia merupakan hakim paling terkemuka di masanya, juga termasuk
pakar sejarah dan ilmuwan peneliti. Syihabuddin bin Hajjy mengatakan
bahwa as-Subky adalah seorang ulama' yang menguasai berbagai ilmu, mulai
dari ilmu fiqh, Ushul Fiqh, Hadist, Balaghah, dan ahli membuat syair.
Beliau mengarang berbagai macam karangan dalam waktu yang singkat dan
disebarkan pada saat beliau masih hidup serta saat beliau telah wafat.
Imam Tajuddinas-Subki banyak mengarang kitab-kitab, di antaranya:
1. Thabaqatus Syafi'iyah al-Kubra (nama ulama-ulama madzhab Syafi'i).
2. Thabaqatus Syafi'iyah al-Wustha.
3. Thabaqatus Syafi'iyah al-Sughra.
4. Jam'ul Jawami'
5. Man'ul Mawani' 'Ala Jam'ul Jawami'.
6. Al-Asybah wan Nadha'ir.
7. Raf'ul Hajib dari Mukhtashar Ibnu Hajib.
8. Syarh Minhaj Baidlawi dalam bidang Ushul Fiqh yang kemudian diberi nama al-Ibhaj fi Syarh al-Minhaj.
9. Qawa'idud Diin wa 'Umdatul Muwahiddin.
10. Al-Fatawa.
11. Ad-Dalalah 'Ala 'Umumir Risalah.
Kitab
"Jam'ul Jawami' " karangan beliau adalah salah satu kitab ushul fiqih
yang terkenal di Indonesia, karena banyak dikaji pada pondok-pondok
pesantren. Disamping itu, kitab Jam'ul Jawami' tersebut disyarahi oleh
banyak ulama, di antaranya oleh:
1. Imam Jalaluddin al-Mahalli (wafat 884 H), dengan nama kitabnya Syarah Jam'ul Jawami'.
2. Imam Zarkasyi (wafat 794 H), dengan nama kitabnya "Tasyniful Masami' Syarah Jam'ul Jawami' ".
3. Imam 'Izzuddin Ibnu Jama'ah al-Kinani (wafat 819 H).
4. Imam al-Ghazzi (wafat 822 H).
5. Ibnu Ruslan (wafat 884 H).
Selain
kitab syarah dan hasyiyah, ada pula ulama-ulama yang menazhamkan, yaitu
menjadikannya kitab sya'ir sehingga mudah dan dipelajarinya bagi
santri-santri yang mengkajinya.
Di antara ulama-ulama yang menazhamkannya adalah:1. Ibnu Rajab at-Thukhi (wafat 853 H).
2. Imam Radhiyuddin bin Muhammad al-Ghazi (wafat 935 H).
3. Imam Jalaluddin as-Suyuthi (wafat 911 H).
Ulama-ulama
yang menazhamkan dan mensyarahi kitab Jam'ul Jawami' tersebut adalah
ulama-ulama yang bermadzhab Syafi'i. Itu menunjukkan suatu bukti bahwa
ilmu ushul fiqih, yaitu ilmu yang bisa membawa orang-orang ke tingkatan
derajat Mujtahid, yang sangat digemari dalam kalangan umat Islam yang
menganut Madzhab Syafi'i.
Komentar
Posting Komentar